Futuhul Ghaib, Risalah 68
Syaikh Abdul Qodir al-Jailani
Ia bertutur :
Bila Allah mengabulkan dia hamba-Nya dan memberinya yang dimintanya, maksud-Nya sendiri, dengan demikian, tak terpatahkan dan telah diketahui-Nya sebelumnya. Tapi, doa itu sesuai dengan kehendak Allah dan terjadi pada saat yang telah ditentukan-Nya. Nah, diterimanya dia dan dipenuhinya kebutuhan, terjadi pada saat yang telah ditentukan, dan sesuai dengan rencana-Nya sebelumnya pada awal masa, dan yang bakal dipenuhi pada saat yang telah ditentukan. Inilah yang telah dikatakan oleh seorang alim dalam menerangkan firman-Nya:
"Setiap saat, Dia dalam kesibukan." (QS.55:29)
Ini berarti bahwa Allah mengaruniakan pada saat-saat yang telah ditentukan. Dengan demikian, Allah tak memberi seseorang sesuatu di dunia ini karena semata-mata, begitu
pula Ia tak menjauhkan sesuatu darinya hanya karena doanya, dan dikatakan, Nabi saw bersabda bahwa takdir tak bias dihindari kecuali dengan doa tertentu. Juga tak seorang pun masuk surga melalui kasih-sayang Allah, dan hamba-hamba Allah akan diberi kedudukan di surga sesuai dengan amal-amal mereka. Aisyah ra berkat bahwa ia bertanya kepada Nabi saw:
"Akankah seseorang masuk surga hanya karena amal-amalnya? Tidak, tetapi dengan kasih-sayang Allah," jawab Nabi, sambil meletakkan tangannya di atas kepalanya.
Ia melakukan hal ini untuk menunjukkan bahwa tak seorang pun berhak menentang Allah. Juga Ia tak wajib memenuhi janji. Tapi Ia berbuat sekehendak-Nya, menyiksa yang dikehendaki-Nya, mengampuni yang dikehendaki-Nya, mengasihi yang dikehendaki-Nya dan mengaruniakan nikmat bagi yang dikehendaki-Nya, dan Ia Mahakuasa atas segalanya. Ia tak ditanya tentang yang dilakukan-Nya, sedang hamba-hamba-Nya akan ditanya. Ia memberikan rizki kepada yang dikehendaki-Nya, dengan karunia dan kasih-Nya, dan menahan karunia-karunia-Nya dari yang dikehendaki-Nya. Begitulah adanya, karena ciptaan, sejak dari arsy-Nya hingga dasar bumi di lapisan ketujuh bawah langit ini, adalah milik-Nya dan ciptaan-Nya. Pencipta mereka adalah Allah, dan pemilik mereka adalah Allah, dan Allah berfirman:
"Adakah pencipta selain-Nya?" (QS.35:3). "Adakah Tuhan selain Allah?" (QS.27:63). "Dan tahukah kau, adakah yang menyamai-Nya?" (QS.29:65)
"Katakanlah: "Ya Allah! Pemilik kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada yang Engkau jehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala suatu." (QS.3:26)
Kamis, 04 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar