Kamis, 04 Juni 2009

Futuhul Ghaib, Risalah 69

Futuhul Ghaib, Risalah 69
Syaikh Abdul Qodir al-Jailani

Ia bertutur :
Jangan meminta kepada Allah SWT sesuatu pun selain ampunan bagi dosa-dosamu, perlindungan dari dosa-dosa kini dan kelak, kemampuan untuk menunaikan perintah-perintah, untuk memantang dari segala yang haram, untuk ridha dengan pahitnya ketentuan-Nya, untuk bersabar dalam menghadapi pedihnya musibah, untuk mensyukuri limpahan karunia dan, akhirnya, untuk mati dengan husnul khatimah, bersama dengan para Nabi, para shiddiq dan para saleh. Jangan pula memohon kepada-Nya untuk menyingkirkan kemiskinan serta musibah dan untuk menganugerahkan kemudahan, tetapi mintalah kepada-Nya keridhaan dengan ketentuan dan karunia-Nya, perlindungan
abadi-Nya bagi dirimu yang telah ditempatkan-Nya dari satu hal ke hal lain, sebab kau tak tahu letak kebaikan – dalam kesulitan atau kemudahan. Dia telah menyembunyikan pengetahuan tentang hal-hal darimu. Dia Sendirilah yang tahu yang baik dan yang buruk. Sebuah hadis yang dibawakan oleh Hadhrat Umar bin al-Khaththab mengatakan:
"Hampir tak menjadi masalah bagiku, dalam keadaan apa aku di pagi hari - entah hal itu membawa kepadaku yang tak kusukai atau yang kusukai, sebab aku tak tahu keberadaan kebaikan."
Ia berkata demikian lantaran keridhaan sempurnanya dengan kehendak Allah. Allah berfirman:
"Berperang diwajibkan atas kamu, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu." (QS 2:216)
Allah mengetahui yang baik dan yang buruk, sedang kau tak mengetahuinya.
Senantiasalah dalam keadaan begini, sehingga hawa nafsumu pupus dan kedirianmu hancur serta tertaklukkan. Maka sirnalah kehendakmu hancur serta tertaklukkan. Maka sirnalah kehendakmu dan segala kemaujudan dari hatimu kecuali Allah. Kemudian hatimu diisi dengan kecintaan kepada Allah dan maksudmu untuk mencapai-Nya menjadi tulus. Setelah ini, kehendakmu dikembalikan kepadamu melalui perintah-Nya bersama dengan kehendakmu untuk menikmati dunia ini dan akhirat. Lalu kau akan meminta hal-hal ini kepada Allah dalam kepatuhan kepada-Nya dan keselarasan dengan-Nya. Jika Dia menganugerahimu suatu karunia, maka kau akan bersyukur atasnya. Jika Dia menahan darimu sesuatu, maka kau takkan gundah karenanya, jiwamu takkan berubah dan kau takkan menyalahkan-Nya, sebab kau tak mengupayakannya dengan hawa nafsumu serta kehendakmu, sebab hatimu bersih dari hal-hal ini dan kau tak menghendaki hal-hal ini melainkan hanya mengikuti perintah-Nya melalui permohonanmu kepada-Nya, dan bagimu kedamaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar